Laman

Selasa, 04 Juni 2013

Satu Atap Sejuta Cerita




Ketika SMA tuh lucu-lucu ya, tuuh masih pada imut-imut dan lugu, heeee :P. Ingat kalian jadi ingin nulis cerita nih, cerita ketika kita tinggal di dalam satu atap dengan berbagai kondisi dimana kita selalu berbagi suka dan duka, dimana lagi kalau bukan di KH MURODHI's boarding school.
Ingat dulu ketika kita semua dihukum telat jama'ah, telat ngaji, telat ngaji tafsir, mujadahan, DLL sampai gara-gara hal sepele yaitu kehilangan sendok jadi kita dihukum bersihin lingkungan pondok dan akhirnya telat berangkat sekolah, sesampainya di sekolah kita nangis bareng karena kejadian itu,, hikz hkz hikz,, :( mengesankan,,,,
 Angkatan kita memang banyak masalah ya, entah itu masalah 100% buatan kita sendiri atau memang sudah nasib kita dapet masalah terus,, hee,, buat pengalaman saja dan bisa diceritakan kepada anak cucu kita,,, :D
  • Cerita Pertama: Awal masuk Pesantren : Ingat gak dulu ketika pertama kali kalian masuk di pesantren itu, banyak yang nangis-nangis karena gak terbiasa hidup jauh dari orang tua, bawaannya nangis terus samapi-sampai menyendiri, tuh pengalaman dari si ANA (nurkhasanah), Ima (Nurul Fatimah), NJ (Nurjanah), Elita (Dian elita w), dan sofi (siti sofiyati). Kalau buat temen-temen yang lain seperti FIka (fika ishma Arifa), mbak is (Rohmatul Isrokah), dan Amel (Amilia Nurahmah) keadaan tersebut mungkin sudah biasa karena mereka sebelumnya sudah ngerasain tinggal di pesantren atau asrama. hee.. kalau Aku sendiri (aku yang terakhir masuk), mmmmm gak sedih siih cz memang mondok tujuanku, tapi yaaa akhirnya bisa nangis juga karena kangen rumah, hee.  Buat farida (farida Ismiyati), kayaknya dia fine-fine aja tuh tingga di sana heee gak ada wajah sedih, bawaannya seneng terus saat awal masuk di pesantren. hehe,,
  • The Next Story: Ta'zir: hukuman-hukuman bagi kita jika melanggar peraturan, berupa denda ataupun tenaga. 
  • Ta'zir karena Telat jamaah dan ngaji tafsir : Setiap baru qiro'at menjelang adzan subuh, kita bergegas antri mandi, dan antrinya panjaaaaangggg banget sepeerti antri tiket kereta saat menjelang idul fitri, hee.. "bare bare bare,," kata-kata itu yang sering kita ucapkan ketika antri mandi,,, :D. Adzan subuh sudah berkumandang, kita semua bergegas wudhu dan jama'ah subuh (fardhu ain bagi kita), kemudian ngaji tafsir. Ketika ngaji tafsir hampir dimulai, tak ada satupun yang tidak telat, pasti 1 2 anak ada yang telat, entah itu karena kebelet "singing" atau telat bangun, jama'ahpun kita kadan juga telat,hee, telat jama'ah dan ngaji tafsirr??? uang 5000 melayang kalau enggak  ya ngepel semua halaman pondok.. hmmmmm,,, perjuangan kita dalam menuntut ilmu, ada-ada aja masalahnya,,
  • Ta'zir karena Tidak piket : Piket harian memang harus di jalankan untuk menjaga lingkungan pondok tetap bersih dan enak di pandang, tapi semua itu tidak terlepas dari hukuman-hukuman bagi kita yang melanggarnya, terkadang kita lagi antri mandi, dan sudah saatnya giliran kita yang masuk, eeeeeh tiba-tiba ada yang manggil " itu gerbang belum di sapu, siapa yang piket,,," hoaaaaa langsung cepat-cepat mandi, dan bergegas ngambil sapu. Ini nih kesalah yang paling fatal ketika lupa membuang sampah, huaaaaa uang 5000 melayang, dan tidak boleh berangkat sekolah kalau belum bersih.. ck ck ck,,
  • Ta'zir karena tidak Ro'an : ini nih aktifitas seminggu sekali yang wajib di laksanakan, kerja bakti bareng-bareng bersihin halaman pondok, terkadang dari kita ada yang rajin, dan ada juga yang malas, maklum sifat manusiawi,hee,,kalau lagi malas dan gak ro'an, hmmmmmm tenaga atau uang??? itulah yang harus dipersiapkan.
  • Ketahuan membawa HP : HP atau handphone adalah suatu alat komunikasi yang tidak akan terlepas dari aktifitas kami, siapa yang betah 3 tahun tidak membawa HP?? pastinya TIDAK betah, apalagi dengan keadaan kita yang jauh dari orang tua, bagaimana bisa mengabari orang dirumah kalau tidak ada alat komuniksi jarak jauh,, hmmm,,, Peraturan dilarang membawa HP, itu sih bagus yaitu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, dan menjauhkan dari sifat malas tapi yang namanya remaja ya enggak bisa jauh dari HP. Memang sih di sini di sediakan telepon rumah, tapi tidak ada satupun dari kita yang berani mengunakannya karena tahu sendiri karena itu milik Kiyai kami. Suatu ketika kita ketahuan membawa HP,  karena satu permasalahan yang sepele yaitu IBU (panggilan ibu pengasuh ponpes) kehilangan sendok, kemudian ibu menggeledah kamar kita tanpa sepengetahuan kita karena kita kita sedang mengikuti ngaji tafsir. Tiba-tiba ibu datang dan sejenak menghentikan aktifitas ngaji tafsirnya, ibu marah-marah dengan beberapa HP serta charger penuh ditangan beliau. Satu persatu kami ngaku, dan akhirnya kami harus membayar denda, HP pun disita sampai liburan sekolah tiba. hhuuft, beginilah kalau nekat melanggar peraturan. Meskipun kita kerap ketahuan membawa HP tapi tidak membuat kita jera, malah masih saja diam-diam membawa HP. itulah kenakalan kami,, jangan ditiru,, !!
  • Gara-gara Sendok, sekolahpun dapat hukuman: Ingat kan, kawan, kejadian ini??? Kejadian inilah yang sangat berkesan dan menyedihkan bagi kita, dimana waktunya berangkat sekolah tapi malah disuruh bersih-bersih halaman pondok karena hal sepele yaitu SENDOK. Masih ingatkan kawan (amel, fika, farida, elita, ima, ana, mbak is, sofi, ipeh dan nj)??? gimana perasaan kalian mengingat itu??? hmmmm pengen nangis,,,, :( setelah halaman dan seisinya bersih, barulah kita diijinkan berangkat sekolah, ya allah ngenes baget, udah jam 7.30  baru boleh berangkat sekolah,, :( dengan terpaksa kita berangkat, jika tidak berangkat malah lebih parah nanti hukumannya. Sesampainya di sekolah dapat hukuman, suruh nyapu halaman sekolah sambil sesendukan menahan tangis. Setelah selesai, kita mengambil kartu BP sebagai bukti telat. Diruangan BP itulah tangis kita mulai pecah, kita pun langsung bercerita tentang apa yang kami alami, semua guru-guru memahami keadaan kita tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Kita menuju kelas dengan mata sembab, dikelaspun tidak bisa mengikuti pelajaran dengan tenang. hikz hikz hikz,,, :(
  • the next story,,,,,,bla bla bla,,, 
Masih banyak lagi cerita-cerita pernah kita alami, jika diceritakan satu persatu pastinya akan panjang dan tidak akan selesai-selesai. Semoga kita bisa mengambil hikmahnya kawan atas kenakalan-kenakalan yang kita buat selama 3 tahun dalam satu atap, kesalahan itu memang sumbernya dari kita sendiri, tapi terkadang kita tidak menyadarinya melainkan menyalahkan orang lain ataupun keadaan. Sekarang kita sudah dewasa, pastinya kita bisa menjadikan pengalaman tersebut sebagai pelajaran untuk kita supaya menjadi manusia yang lebih menghargai waktu, taat, dan disiplin. Seamangat kawan!!! 
Cc: Amilia Nurahmah, Dian Elita W., Farida Ismiyati, Fika Ishma Arifa, Nur Khasanah, Nurul Fatimah, Rohmatul Isrokah, Siti Nurjanah, dan Siti Sofiyati. Tengkyuuu teman-teman, atas kebersaman kita selama 3 tahun, dan semoga ketika kita sudah sukses,kita tidak melupakan satu sama lain. Masuk bareng, keluar bareng, dan sukses bareng-bareng,,,, I miss U, Friends,,, :)